Senin, 13 Agustus 2012

FAKTA TENTANG KEHANCURAN BUMI



Bumi kita ini tidak akan bertahan selamanya,
sedangkan kita bergantung pada bumi untuk bertahan
hidup. Kita akan binasa semuanya apabila bumi hancur
oleh berbagai sebab. Kedengarannya menakutkan
sekali, tetapi kita perlu menyadari bahwa sumber daya
bumi terbatas. Penggunaan sumber daya bumi secara
serampangan seperti sekarang ini, bisa menyebabkan
kehidupan manusia berakhir dalam kehancuran.

Para ilmuwan berspekulasi mengenai perubahan-
perubahan komposisi bumi, apakah itu tentang
pemanasan global atau sumber daya mineral yang
sudah mulai merosot.
Marilah kita mengamati
bagaimana kita secara perlahan namun pasti menuju
kepada kehancuran yang dibuat oleh tangan kita
sendiri.
Jadi bagaimanakah masa depan kita dan bumi yang
kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya:

1. Pemanasan global adalah satu peristiwa yang tak
bisa dielakkan yang mempengaruhi kondisi iklim di
bumi. Badai yang menghancurkan, gelombang air
pasang, tsunami dan kelaparan akibat kekeringan
akan terus berlanjut meskipun usaha-usaha untuk
mengendalikan polusi dan kerusakan lingkungan telah
dilakukan. Bumi berusaha untuk terus eksis dengan
melakukan perbaikan alami, tetapi kita manusia akan
menerima akibatnya dikarenakan proses perbaikan itu
sangat dahsyat dan tidak terkendali.

2. Peningkatan kecil rotasi bumi diakibatkan
ketidakseimbangan isi kandungan perut bumi yang
terkuras, bisa mempengaruhi kita dengan berbagai
cara. Banjir dahsyat yang menenggelamkan
segalanya, atau gletser-gletser yang menghilang
selamanya. Itu bisa berarti kekurangan air, pangan dan
merajalelanya penyakit serta meluasnya kelaparan.
Beberapa spesies hewan dan tanaman menjadi punah.

3. Terjadinya perubahan pola peruntukan tanah, di
mana sekarang lebih banyak orang-orang hidup di
kota-kota besar dibanding dengan di daerah pedesaan.
Kota-kota penuh sesak sehingga harus memperluas
areal untuk perumahan ke wilayah pedesaan dengan
mengorbankan tanah pertanian. Kota besar yang
kumuh dan kotor mengganggu kesehatan manusia dan
menimbulkan bibit-bibit penyakit baru.

4. Produksi minyak mengalami peningkatan tahun
2008 dan 2018 akan mencapai puncaknya, dan itu
berarti awal dari penurunan. Ini bisa menjadi pencetus
suatu resesi energi global, konflik antar negara yang
memperebutkan lahan minyak dan juga sumber
makanan. Minyak sangat penting bagi setiap bangsa
untuk melanjutkan aktivitas produksinya, termasuk
pertanian dan peternakan. Kedepannya, menipisnya
kandungan minyak di bumi bisa mempengaruhi hidup
seluruh manusia di bumi secara signifikan

5. Mobil mempunyai andil sebesar 3/4 dari semua gas
buang yang dipancarkan alat transportasi. Sejak saat
ini, dunia akan dipenuhi lebih dari satu milyar mobil
yang berkeliaran di jalan-jalan di tahun 2030 dan akan
bertambah hingga satu milyar lagi di tahun 2050. Hal
berhubungan dengan 75% peningkatan CO2 selama
setahun di atmosfer berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil (minyak bumi, gas bumi dan batu bara),
sedangkan sekitar 20% CO2 yang memasuki atmosfer
bumi berasal dari pembakaran BBM pada mesin-mesin
kendaraan bermotor, selebihnya 80% emisi CO2
bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil oleh
mesin pembangkit tenaga listrik.

6. Karena peningkatan suhu udara akibat meningkanya
kadar CO2, maka sedikit uap air bertahan di udara
untuk membentuk awan. Hal ini berarti hujan akan
menjadi lebih sedikit, dan secara langsung berakibat
hasil produksi pertanian juga menurun. Akan terjadi di
sekitar tahun 2020 di mana terjadi suatu periode yang
sulit dan air bah tiba-tiba meningkat di semua bagian
dari benua Eropa, karena mencairnya es di Kutub
Utara. Sedangkan populasi penduduk bumi akan
mencapai 7,7 milyar orang.

7. Sejak Hari Bumi yang pertama tahun 1970 hingga
awal millennium baru, manusia telah membuat
peningkatan emisi (gas buang) rumah kaca sebesar
70%.

8. Atmosfer bumi sekarang mengandung 40% lebih
banyak CO2 dibandingkan dengan di awal Revolusi
Industri.

9. Hasil pembakaran bahan bakar fosil dewasa ini
menambah hampir 6 milyar ton CO2 ke dalam
atmosfer bumi setiap tahunnya. Hanya separuhnya
yang diserap oleh hutan-hutan dan samudera.

10. Hutan hujan pernah meliputi 14% dari permukaan
bumi. Sekarang hanya tersisa sekitar 6% dan menurut
perkiraan para ahli hutan hujan yang tersisa itu akan
habis dikonsumsi kurang dari 40 tahun. 1 sampai 1,5
hektar hutan hujan lenyap setiap 1 detik sebagai
konsekuensi tragis pembangunan di negara-negara
industri dan berkembang.

11. separuh dari semua jenis flora, fauna dan mikro
organisme akan musnah atau pasti terancam
kepunahan dalam seperempat abad ke depan
disebabkan oleh penebangan hutan-hutan hujan

12. Perkiraan para ahli bahwa kita sedang kehilangan
137 jenis tanaman, hewan dan serangga setiap harinya
karena penebangan hutan-hutan hujan. Atau sama
dengan 50.000 jenis setiap tahunnya. Seiring dengan
lenyapnya spesies-spesies di hutan hujan, demikian
juga dengan berbagai macam pengobatan penyakit-
penyakit yang mengancam hidup manusia. Sekarang
ini, 121 obat-obatan yang dijual ke seluruh dunia
berasal dari tanaman obat-obatan. Sementara itu 25%
dari perusahaan obat-obatan di Barat mengambil
bahan dari ramuan tanaman dari hutan hujan, dan
lebih sedikit 1% dari pohon-pohon dan tanaman-
tanaman tropis ini telah diuji coba oleh para ilmuwan.

13. Penebangan hutan yang merajalela sekarang ini
menyumbang 20% polusi pemanasan global
diakibatkan oleh terhambatnya penyerapan kembali
CO2.

14. Wabah penyakit terus bertambah baik ragam
maupun jumlahnya karena polusi udara, air dan tanah
meningkat, terutama sekali terjadi di negara-negara
dengan pendapatan rendah.

15. Di tahun 2030 sekitar 18% dari gugusan karang
laut akan lenyap karena perubahan iklim dan
lingkungan. Dalam 2030 ini populasi penduduk dunia
akan mencapai 8,3 milyar.

16. Tahun 2040 laut di Kutub Utara akan mengalami
musim panas yang pertama tanpa es.

17. Karena menghilangnya gletser dan terjadi musim
kering yang panjang, produksi listrik dari pembangkit
listrik tenaga air akan berkurang.

18. Luas padang pasir di permukaan bumi mengalami
peningkatan disebabkan menaiknya suhu bumi. Pada
akhir tahun 2007, Australia kehilangan 25% produksi
pangannya karena hal ini.

19. Kadar karbon monoksida (CO) di atmosfer bumi
terus meningkat.

20. Efek berbahaya dari aktivitas manusia dapat
mempengaruhi sistem global dengan cara yang
negatif. Perang, sebagai contoh, dapat menghancurkan
bumi dalam berbagai jalan; pembunuhan massal,
berkembangnya kelaparan dan penyakit, pembakaran
bahan bakar fosil secara besar-besaran oleh mesin-
mesin perang,
Semoga Bermanfaat yaahhh??? :)

0 komentar:

Posting Komentar